ASUHAN KEBIDANAN 1
(KEHAMILAN)
PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN
OLEH : KELOMPOK III
1.
SOFIANA (1212001)
2.
RUTMIA (1212002)
3.
ANGELA MARCE SABU (1212003)
4.
IYAN DIRMAYANTI (1212004)
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna atas rahmat
dan hidayahnya berupa kesehatan sehingga makalah dengan judul “SISTEM ENDOKRIN”
dapat terselesaikan tepat waktu.
Makalah
ini di susun sederhana agar pembeca dapat lebih memudah memahami bagaimna kerja
sistem endokrin dalam tubuh manusia. Penulis mengharapakan semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi pembaca.
Penulis
sangat harapkan kritik dan saran demi peyempurnaan makalah berikutnya.
Terimah Kasih
Wassalam….
Makassar, februari 2013
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
Penulisan
1.3. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1.
Kelenjar Endokrin
2.2.
Macam-Macam Kelenjar Endokrin Serta Perubahan Kelenjar Endokrin Selama
Kehamilan
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sistem
endokrin secara umum mengatur aktivitas-aktivitas yang lebih memerlukan durasi
dari pada kecepatan. Kelenjar kelenjar endokrin mengeluarkan hormone, zat
perantara kimia dalam darah yang bekerja pada sel-sel sasaran yang biasanya
terletak jauh dari kelenjar endokrin tersebutt. Sebagian besar aktivitas sel
sasaran yang berada di bawah komtrol hormon di arahkan untuk memepertahankan
homeostatis.
Kelenjar-kelenjar
endokrin tersebut dikenal sebagai kelenjar buntu (tanpa ductus), kelenjar
endokrin biasanya mensekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar
parathyroidea, sehingga dalam tubuh manusia telah dapat di identifikasi sekitar
40-50 jenis hormone. Kelenjar endokrin sentral mencakup hypothalamus dan
hypophysis.
Walaupun
konsentrasi hormon di dalam sirkulasi sangat rendah jika dibandingkan dengan
zat aktif bilogis lainnya seperti glukosa dan kolesterol, namun hormon dapat
mencapai sebagian besar sel tubuh dan hanya sel target tertentu yang memiliki
reseptor spesifik yang dapat di pengaruhi.
1.2. Tujuan
Penulisan
a.
Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Kebidanan 1
b.
Untuk
lebih mengetahui tentang sistem kelenjar endokrin dan kelenjar-kelenjar yang
terdapat di dalamnya
1.3. Rumusan Masalah
a.
Apa
definisi dan fungsi dari kelenjar endokrin ?
b.
Jelaskan
macam-macam organ kelenjar endokrin serta perubahan kelenjar endokrin pada
wanita hamil !
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kelenjar
Endokrin
a.
Definisi
kelenjar endokrin
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang
mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Beberapa
organ mempunyai fungsi ganda: organ-organ tersebut menghasilkan hormon dari
banyak sel-sel dan substansi lain dari yang lain (misalnya pankreas,
menghasilkan insulin dan glukagon, dua hormon, dan juga cairan pancreas).
b.
Fungsi
kelenjar endokrin sebagai berikut :
Ø Menghasilkan
hormon-hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh
jaringan-jaringan dalam tubuh tertentu.
Ø Mengontrol
aktifitas kelenjar tubuh.
Ø Merangsang
aktifitas kelenjar tubuh.
Ø Merangsang
pertumbuhan jaringan.
Ø Mengatur metabolisme,
oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.
Ø Mempengaruhi
metabolisme lemak, protein, hidrat arang, vitamin, mineral dan air.
2.2.
Kelenjar Endokrin Serta Perubahan Kelenjar Endokrin Pada Wanita Hamil
A.
Kelenjar
Hipofisis (master of gland)
Suatu
kelenjar endokrin yang terletak didasar tengkorak atau berada di os
sphenoidalis.yang memegang peranan penting dalam sekresi hormon dari semua
organ-organ endokrin.
Dapat
dikatakan sebagai kelenjar pemimpin sebab hornon-hormon yang dihasilkannya
dapat mempengaruhi pekerjaan kelenjar lainnya. Kelenjar hipofise terdiri dari 2
lobus.
a.
Lobus
anterior (adenohipofise). Menghasilkan sejumlah hormon yang bekerja sebagai zat
pengendali produksi semua organ endokrin yang lain.
1.
Hormon
somatotropik, mengendalikan pertumbuhan tubuh. Hormon ini terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan plasenta selama kehamilan. Hormon ini
mempunyai efek laktogenik dan antagonis insulin
2.
Hormon
tirotropik, mengendalikan kegiatan kelenjar tiroid dalam menghasilkan hormon
tiroksin.
3.
Hormon
adrenokortikotropik (ACTH), mengendalikan kelenjar suprarenal dalam
menghasilkan kortisol yang berasal dari korteks keler jar suprarenal.
4.
Hormon
gonadotropik berasal dari Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang merangsang
perkembangan folikel degraf dalam ovarium dan pembentukan spermatozoa dalam
testis.
5.
Luteinizing
Hormone (LH), mengendalikan sekresi estrogen dan progesteron dalam ovarium dan
testosteron dalam testis. Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH).
b. Lobus
posterior disebut juga Neurohipofise. Mengeluarkan 2 jenis hormon ;
1. Hormon
anti diuretik (ADH), mengatur jumlah air yang keluar melalui ginjal membuat
kontraksi otot polos ADH disebut juga hormon pituitrin.
2. Hormon
oksitoksin merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Kelenjar hipofise terletak di dasar
tengkorak, di dalam foss hipofise tulang spenoid.
B.
Kelenjar Tiroid/Gondok
Terdiri
atas 2 buah lobus yang terletak disebelah kanan dari trakea diikat bersama oleh
jaringan tiroid dan yang melintasi trakea di sebelah depan. Merupakan kelenjar
yang terdapat di dalam leher bagian depan bawah, melekat pada dinding Taring. Atas
pengaruh hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofise lobus anterior, kelenjar
tiroid ini dapat memproduksi hormon tiroksin.
Adapun
fungsi dari hormon tiroksin; mengatur pertukaran zat/metabolisme dalam tubuh
dan mengatur pertumbuhan jasmani dan rohani.
Kelenjar
tiroid selama kehamilan tidak mengalami perubahan ukuran, tetapi terdapat peningkatan
terhadap peningkatan terhadap kadar globulin pengikat tiroid, hormone tiroksin
(T4), dan triidotironin (T3). Kadar hormone ini mencapai puncak pada usia
kehamilan 12 minggu. Konsentrasi kadar T3 dan T4 yang tidak aktif (tidak
terikat) tidak mengalami perubahan. Kadar TSH juga tidak berubah. Oleh karena
itu peningkatan basal metabolisme rate (BMR), peningkatan suhu tubuh,
peningkatan frekuensi jantung bukan karena pengaruh tiroid. Peningkatan
konsumsi oksigen yang tinggi disebabkan aktivitas metabolic janin.
Struktur
kelenjar tiroid terdiri atas sejumlah besar vesikel-vesikel yang dibatasi oleh
epitelium silinder, disatukan oleh jaringan ikat. Sel-selnya mengeluarkan
sera, cairan yang bersifat lekat yaitu; Koloidae tiroid yang mengandung zat
senyawa yodium dan dinamakan hormon tiroksin. Sekret ini mengisi vesikel dan
dari sini berjalan ke aliran darah baik langsung maupun melalui saluran limfe.
Fungsi kelenjar tiroid, terdiri
dari:
1. Bekerja
sebagai perangsang proses oksidasi.
2. Mengatur
penggunaan oksidasi.
3. Mengatur
pengeluaran karbondioksida.
4. Metabolik
dalam hal pengaturan susunan kimia dalam jaringan.
5. Pada
anak mempengaruhi perkembangan fisik dan mental.
C.
Kelejar Paratiroid
Terletak
disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah
4 buah yang tersusun berpasangan yang menghasilkan parathormon atau hormon
para tiroksin. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah.
Masing-masing
melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid menghasilkan
hormon parathormon yang berfungsi mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam
tubuh. Dengan demikian pada kehamilan kebutuhan janin terhadap kalsium terjadi
peningkatan, juga penyerapan kalsium oleh ibu untuk mengatasi hal ini.
D.
Kelenjar Timus/Kacang
Terletak
di dalarn mediastinum di belakang os sternum, kelenjar timus hanya dijumpai
pada anak-anak di bawah 18 tahun.
Kelenjar
timus terletak di dalam toraks kira-kira setinggi bifurkasi trakea, warnanya
kemerah-merahan dan terdiri atas 2 lobus. Pada bayi baru lahir sangat kecil danberatnya
kira-kira 10grarn atau lebih sedikit. Ukurannya bertambah pada masa remaja dari
30-40 gram kemudian berkerut lagi.
Adapun
hormon yang dihasilkan kelenjar timus yaitu hormon thymosin yang berfungsi
sebagai berikut; Mengaktifkan pertumbuhan badan.
Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
Mengurangi aktifitas kelenjar kelamin.
E.
Kelenjar Supra Renalis / Adrenal
Ukurannya
berbeda-beda, beratnya rata-rata 5-9 gram. Kelenjar suprarenal ini terbagi atas
2 bagian yaitu:
1. Bagian
luar yang berwarna kekuningan yang menghasilkan kortisol yang disebut korteks.
2. Bagian
medula yang menghasilkan adrenalin (epinefrin) dan nor adrenalin (nor
epinefrin).
Zat-zat
tadi disekresikan dibawah pengendalian sistem persarafan simpatis. Selcresinya
bertambah dalam keadaan emosi seperti marah dan takut Berta dalam keadaan
asfiksia dan kelaparan. Pengeluaran yang bertambah itu menaikkan tekanan darah
guna melawan shok.
Noradrenalin
menaikan tekanan darah dengan jalan meranigsang serabut otot didalam dinding
pembuluh darah untuk berkontraksi, adrenalin membantu metabolisme kar‑bohidrat
dengan jalan menambah pengeluaran glukosa dari hati.
Beberapa
hormon terpenting yang disekresikan oleh korteks adrenal adalah; Hidrokortison,
aldosteron dan kortikosteron. Semuanya bertalian eras dengan metabolisme, pertumbuhan
fungsi ginjal dan kondisi otot. Metabolisme karbohidrat mengalami perubahan
selama kehamilan, tetapi tampaknya interaksi janin ibu berkaitan dengan
metabolisme karbohidrat diperantarai oleh kerja hormon lain.
Pada usia kehamilan 15 minggu sampai trimester
ketiga Hormon aldosteron hampir semuanya dihasilkan oleh kelenjar
adrenal ibu. Terjadi peningkatan jumlah yang dihasilkan selama kehamilan.
Berperan dalam mendukung retensi natrium dan air.
Fungsi kelenjar supra renalis
bagian korteks terdiri dari ;
Mengatur keseimbangan air,
elektrolit clan garamgaram.
Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
Mengatur/mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang dan protein.
Mempengaruhi aktifitas jafingan limfoid.
Hipofungsi, menyebabkan penyakit addison. Hiperfungsi. Kelainan-kelainan yang timbul akibat hiperfungsi mirip dengan tumor suprarenal bagian korteks dengan gejala-gejala pada wanita biasa, terjadinya gangguan pertumbuhan seks sekunder.
Fungsi kelenjar suprarenalis
bagian medula terdiri dari :
Vaso konstriksi pembuluh darah
perifer.
Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
Relaksasi bronkus.
Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
F.
Kelenjar Pienalis (Epifise)
Kelenjar
ini terdapat di dalam otak, di dalam ventrikel berbentuk kecil merah seperti
sebuah Gemara. Terletak dekat korpus.
Fungsinya
belum diketahui dengan jelas, kelenjar ini menghasilkan sekresi interns dalam
membantu pankreas dan kelenjar kelamin.
G.
Kelenjar Pankreas
Terdapat
pada belakang lambung di depan vertebra lumbalis I dan II terdiri dari sel-sel
alpa dan beta. Sel alpa menghasilkan hormon glukagon sedangkan sel-sel beta
menghasilkan hormon insulin.
Hormon
yang diberikan untuk pengobatan diabetes, insulin merupakan sebuah protein yang
dapat turut dicernakan oleh enzim-enzim pencernaan protein.
Fungsi
hormon insulin
Insulin mengendalikan kadar
glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh
untuk mengobservasi dan menggunakan glukosa dan lemak.
Pulau-pulau langerhans berbentuk oval tersebar
di seluruh pankreas dan terbanyak pada bagian kedua pankreas.
Dalam tubuh manusia terdapat 1-2
juta pulau-pulau langerhans, sel dalam pulau ini dapat dibedakan atas dasar
granulasi dan pewarnaannya separuh dari sel ini mensekresi insulin, yang
lainnya menghasilkan polipeptida dari pankreas diturunkan pada bagian eksokrin
pankreas.
Fungsi kepulauan langerhans;
Sebagai unit sekresi dalam pengeluaran homeostatik nutrisi, rnenghambat sekresi
insulin, glikogen dan polipeptida pankreas serta mengnambat sekresi glikogen.
H.
Kelenjar Gonad/Kelamin
a. Kelenjar
testika. Terdapat pada pria terletak pada skrotum menghasilkan hormon
testosteron.
Fungsi hormon testosteron.
Menentukan sifat kejantanan, misalnya adanya jenggot, kumis, jakun dan
lain-lain, menghasilkan sel mani (spermatozoid) serta mengontrol pekerjaan seks
sekunder pada laki-laki.
b. Kelenjar
ovarika. Terdapat pada wanita, terletak pada ovarium di samping kiri dan kanan
uterus.
Menghasilkan hormon progesteron
clan estrogen, hormon ini dapat mempengaruhi pekerjaan uterus serta memberikan
sifat kewanitaan, misalnya pinggul yang besar, bahu sempit dan lain-lain.
pada saat hamil perubahan progesterone adalah pada awal kehamilan dihasilkan oleh corpus luteum dan
setelah itu secara bertahap dihasilkan oleh plasenta. Kadar hormon ini
meningkat selama kehamilan dan menjelang persalinan mengalami penurunan.
Produksi maksimum diperkirakan 250 mg / hari.
Aktivitas progesteron yang
diperkirakan :
1.
Menurunkan
tonus otot polos :
o
motilitas lambung terhambat sehingga
terjadi mual
o
aktivitas kolon menurun –
pengosongan berjalan lambat – reabsorbsi air meningkat – konstipasi
o
tonus uterus menurun – aktivitas
uterus menurun
o
tonus vesica urinaria dan ureter
menurun – stasis urine
2.
Menurunkan
tonus vaskular : tekanan diastolik menurun sehingga terjadi dilatasi vena
3.
Meningkatkan
suhu tubuh
4.
Meningkatkan
cadangan lemak
5.
Memicu
“over breathing” – tekanan CO2 (Pa CO2) arterial dan alveolar menurun
6.
Memicu
perkembangan payudara
7.
Mempersiapkan
asinus sehingga dapat berfungsi
8.
Menambah
jumlah sel asinus.
Perubahan Estrogen adalah pada awal kehamilan sumber utama estrogen adalah ovarium.
Selanjutnya estrone dan estradiol dihasilkan oleh plasenta dan kadarnya
meningkat beratus kali lipat. Output estrogen maksimum adalah 30 – 40 mg / hari
dan diantaranya 85% terdiri dari estriol. Kadar terus meningkat menjelang aterm
Aktivitas estrogen yang diperkirakan :
Aktivitas estrogen yang diperkirakan :
1.
Memicu pertumbuhan dan pengendalian
fungsi uterus
2.
Menimbulkan hipertrofi system
payudara
3.
Menimbulkan pertumbuhan lemak dan
air serta garam, sehingga payudara tampak makin besar.
4.
Merubah konsitusi kimiawi jaringan
ikat sehingga lebih lentur dan menyebabkan servik yang elastis, kapsul
persendian melunak, mobilitas persendian meningkat
5.
Retensi air
6.
Menurunkan sekresi natrium
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a.
Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang mensekresi
substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah. Beberapa
organ mempunyai fungsi ganda: organ-organ tersebut menghasilkan hormon dari
banyak sel-sel dan substansi lain dari yang lain (misalnya pankreas,
menghasilkan insulin dan glukagon, dua hormon, dan juga cairan pancreas).
b.
Organ endokrin pada manusia terdiri atas : kelenjar
hipofisia, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus, kelenjar adrenal,
dan kelenjar pangkreas.
3.2. Saran
Dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak
terdapat kesalahan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran dari para pembaca.
.
DAFTAR PUSTAKA
Fairus,Martini.,
2011, Fisologi Kebidanan (untuk mahasiswa kebidanan). Yogyakarta : Pustaka
Rihama
Hidaya,
Ratna, 2011, Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologi dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika
Gasma,
Asmawati. Biologi Reproduksi
Anatomi
umum fakultas kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS)
http://unsurhidup.blogspot.com/2012/02sistem-endokrin.html